Sabtu, 31 Agustus 2013

LARANGAN MENTERTAWAKAN KENTUT


Agama Islam begitu sempurna, hal-hal kehidupan dan sikap tindak tanduk kita dlm bersosialisasi sdh diatur sedemikian rupa, sedemikian jelas, sedemikian terinci. Tidak ada agama selaim Islam mengatur hal tsb sedemikian terinci selain Islam.

عَنْ سَلْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لَنَا الْمُشْرِكُوْنَ: 

قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ كُلَّ شَيْئٍ حَتَّى الْخِرَاءَةَ! فَقَالَ:

 أَجَلْ!

Dari Salman Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Orang-orang musyrik telah bertanya kepada kami, ‘Sesungguhnya Nabi kalian sudah mengajarkan kalian segala sesuatu sampai (diajarkan pula adab) buang air besar!’ Maka, Salman Radhiyallahu anhu menjawab, ‘Ya!’”[5]

Begitu pula tentang, kentut...Sering di antara kita ketika berkumpul dengan teman sejawat lalu tiba-tiba suara kentut terdengar di antara kita hingga kitapun tertawa terbahak-bahak mengejek teman kita yang mengeluarkan kentut itu.

Ternyata hal ini juga pernah terjadi pada diri para sahabat radliyallohu 'anhu. Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih :

Dari Abdullah bin Zam’ah radhiyallaahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah: Lalu Beliau memberi nasehat terhadap tertawa mereka di saat mendengar suara kentut dimana Beliau bersabda: "Kenapa salah seorang di antara kalian mentertawakan kentut yang sebenarnya kalian juga biasa mengalaminya." [Muttafaq alaih].

Syaikh Muhammad Shalih Utsaimin rahimahullaahu mengomentari hadits ini dengan mengatakan: "Ini merupakan isyarat bahwa tidak sepantasnya bagi manusia untuk mencela orang lain dengan sesuatu yang kita juga biasa
mengalaminya. Jika engkau tidak mencela kentut anda demikian juga andapun tidak perlu mempermasalahkan kentut orang lain."

Maroji’: Syarh riyadhush sholihin, Syaikh
Muhammad Sholih Utsaimin 1/657

Catatan:
Di hadits ini menerangkan bgmn CARA BERSIKAP JIKA ADA ORANG yang kentut, bukan pada aturan sikap BAGAIMANA HARUSNYA KENTUT.

Tidak ada komentar: