Transpor aktif dan
Pasif
1. Transpor
Pasif
Transpor pasif
merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini
terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan.
Macam-macam transpor
pasif :
a. Difusi
Difusi merupakan
perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan
berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran. Contoh yang sederhana
adalah pemberian gula pada cairan teh tawar yang lama kelamaan cairan menjadi
manis, uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara (dimana pada masing-masing
zat, kecepatan difusi berbeda-beda).
Salah satu proses
difusi yang dikenal yaitu difusi terbantu dimana proses difusi
terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Difusi terbantu sangat
tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel. Difusi terbantu
dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada
bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel
bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah
beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang
disebut permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah
yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk
melalui membran sel.
b. Osmosis
Osmosis adalah
proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke
larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa melalui
membran semipermeabel selektif. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
2. Transpor
Aktif
Transpor aktif adalah
perpindahan zat melalui membrane selektif permiabel dari tempat yang
konsentrasi zatnya rendah ke tempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan
energi (ATP) dan enzim pengangkut (protein carier).
Senyawa yang berupa
karbohidrat agar dapat diserap dan harus dipecah atau disederhanakan dahulu
menjadi monosakarida, seperti fruktosa, glukosa dan galaktosa.
Senyawa-senyawa tersebut masih bersifat pasif sehingga sukar diserap oleh
sel. Untuk itu harus diaktifkan lebih dahulu dengan menggunakan energi yang
tersimpan di dalam sel berupa energi kimia yang disebut ATP (Adenosin Tri
Phospat). Untuk membebaskan energi ATP diperlukan enzim tertentu sehingga
terbatas energinya berupa 1 mol phospat sehingga sisanya berupa ADP (Adenosin
Diphospat). Peristiwa inilah yang disebut transpor aktif.
Transpor aktif melawan
gradien konsentrasi suatu zat. Contohnya pompa Na+, K+.
Contoh dari transpor
aktif adalah
- Endositosis
dan Eksositosis
Endositosis adalah
proses memasukkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel
sedangkan eksositosis adalah proses mengeluarkan zat-zat padat
atau tetes-tetes cairan melalui membran sel. Endositosis dan eksositosis
dapat terjadi pada organisme bersel satu seperti Amoeba dan Paramaecium dan
sel-sel tertentu dari tubuh Vertebrata misalnya sel darah putih.
Perbedaan antara
transpor aktif dan transpor pasif
Transpor aktif
|
Transpor pasif
|
Membutuhkan energi
|
Tidak membutuhkan
energi
|
Berpindah dari
konsentrasi tinggi ke rendah
|
Berpindah dari
konsentrasi rendah ke tinggi
|
Meliputi : difusi dan
osmosis
|
Meliputi : pompa
Na-K, endositosis dan eksositosis
|
Diantara fungsi suatu membran adalah
sebagai pengatur keluar masuknya zat untuk memperoleh pH (derajat keasaman)
yang sesuai, mengendalikan konsentrasi ion dalam sel, dan membuang sisa
metabolisme yang tidak berguna bagi sel. Lalu bagaimanakah membran sel bisa
melakukan semua itu?
Membran sel melakukan semua itu melalui
transpor membran. Transpor membran dibagi menjadi 2, yaitu:
1) Transpor
pasif, yaitu transportasi yang tidak membutuhkan energi, transportasi ini
terjadi secara spontan dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki
konsentrasi rendah. Transpor pasif ada beberapa macam, yaitu:
o) Difusi, yaitu peristiwa berpindahnya zat pelarut dari
yang berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi rendah. Proses
perpindahan ini akan berhenti ketika kerapatan dalam ruangan menjadi rata.
Analisa proses difusi adalah seperti menyebarnya molekul gula pada cairan teh
yang tawar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecepatan proses difusi, yaitu :
- Ukuran partikel, semakin kecil bentuk
partikel maka proses difusi akan semakin cepat.
- Ketebalan membran, semakin tebal lapisan
membran maka proses difusi akan semakin lambat.
- Suhu, semakin tinggi suhu suatu partikel
maka proses difusi akan semakin cepat.
- Luas suatu area, semakin luas area difusi
maka proses difusi akan semakin cepat.
o) Difusi terfasilitasi, yaitu proses difusi yang dibantu oleh
protein pembawa seperti proses pengangkutan glukosa dari lumen usus ke dalam
pembuluh darah usus halus. Caranya, glukosa akan diikat oleh protein pembawa
lalu protein pembawa akan mengubah bentuknya dan mendorong glukosa ke dalam
sel. Setelah itu protein pembawa akan kembali ke bentuk yang semula.
o) Osmosis, yaitu proses berpindahnya suatu zat pelarut atau ion
dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi rendah
melalui suatu membran atau disebut juga difusi melalui membran yang bersifat
semipermeabel (hanya zat tertentu yang bisa masuk ke dalam sel).
Karena membran sel bersifat
semipermeabel maka zat terbagi menjadi dua, yaitu:
- Zat yang dapat melewati
membran sel (bersifat permeabel).
Zat yang dapat melewati membran
bermacam macam, yaitu zat zat terntentu yang larut dalam lemak, zat yang tidak
bermuatan (netral), asam amino, asam lemak, gliserol, gula sederhana, dan air.
Zat yang berelektrolit lemah lebih cepat melalui membran daripada zat yang
berelektorlit kuat.
- Zat yang tidak dapat
melewati membran sel (bersifat impermeabel)
Zat yang tidak dapat melewati membran
yaitu zat gula protein, zat yang larut dalam pelarut organik, dan zat yang
berukuran besar.
2) Transpor
aktif, yaitu transportasi yang membutuhkan energi, dan transportasi ini melawan
gradien konsentrasi. Transpor ada beberapa macam, yaitu:
o) Pompa kalium - natrium.
Ion kalium penting untuk
mempertahankan muatan listrik yang berfungsi untuk memacu transpor aktif zat
zat lain. Sebenarnya ion kalium dan natrium dapat melewati membran, namun
karena ion kalium diluar sel mempunyai konsentrasi rendah sedangkan didalam sel
mempunyai konsentrasi yang tinggi dan sebaliknya ion natrium di dalam sel
memiliki konsentrasi yang rendah sedangkan di luar sel memiliki konsentrasi
yang tinggi maka untuk menukar 2 ion kalium dengan 3 ion natrium dan
memasukkan semua ion kalium ke dalam sel membutuhkan energi ATP.
Proses pompa kalium - natrium dimulai
dari berubahnya protein intergal (protein pembawa) yang memungkinkan ion 3
natrium untuk masuk kedalan protein itu. Kemudian enzim akan memecah ATP dan
fosfat akan menempel pada protein. Proses pemecahan energi ATP mengubah bentuk
protein yang memungkinkan keluarnya ion natrium dan masuknya ion 2 kalium.
Kemudian protein intergal melepaskan fosfat yang menempel pada protein dan
bentuknya pun berubah menjadi membuka ke dalam lalu ion kalium keluar dari
protein dan masuk ke dalam sel.
o) Endositosis
Endositosis adalah proses pemasukan
partikel atau cairan ke dalam sel melalui membran. Endositosis terbagi menjadi
dua, yaitu :
- Fagositosis : Proses
dimana membran plasma membungkus partikel yang berukuran kurang dari 250 nm
yang berada di luar sel dan menangkapnya dalam suatu vakuola makanan ( vakuola
makanan yang terbentuk pada proses fagositosis disebut fagosom ). Contoh proses
fagositosis adalah sel amoeba yang memakan bakteri.
- Pinositosis : Proses dimana
suatu sel memakan zat cair yang berukuran kurang dari 150 nm. Caranya, sel akan
mengelilingi cairan yang akan dimakan lalu membentuk sebuah gelembung dan
disimpan dalam suatu vakuola yang disebut pinosom.
o) Eksositosis
Eksosotosis adalah proses pengeluaran
zat yang tidak diperlukan di dalam sel melalui membran pada peristiwa sekresi (
proses keluarnya zat cair melalui kelenjar ). Caranya zat akan di masukkan ke
dalam vakuola lalu berjalan menuju tepi sel. Setelah berada di tepi membran itu
akan membuka dan zat zat tersebut akan keluar dari sel.
1 komentar:
woow
Posting Komentar